Indonesia adalah negara dengan banyak budaya, suku, dan kuliner khas daerah-daerahnya. Setiap daerah memiliki kuliner dan jajanan khas tersendiri yang tidak dapat dirasakan persis dengan daerah lain. Jika kita berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia pastilah kita mencari kuliner dan jajanan khasnya terlebih dahulu. Contohnya, jika kamu berkunjung ke Jogja pasti kamu akan menyicipi gudeg sebagai makanan khas dari daerah tersebut dan jika salah satu kerabatmu berkunjung ke Jogja pasti kamu akan meminta bakpia sebagai oleh-olehnya.
Namun, seiring berjalannya waktu diiringi globalisasi, makanan-makanan khas tersebut mulai dikalahkan oleh trend yang sebenarnya tidak menjadi khas daerah tersebut. Yap, cake kekinian para artis. Setidaknya sudah ada 30 lebih cake kekinian artis yang berada hampir di seluruh Indonesia. Para artis berbondong-bondong untuk membuka bisnis cake yang katanya khas daerah tersebut, contohnya Mamahke Jogja, Jogja Scrummy, Strudel Malang, Medan Napoleon, Surabaya Patata, Makassar Baklave, Bandung Makuta, Solo Pluffy, Semarang Wife Cake, Jambi Jambe, dan Laminton Pontianak.
Semua cake kekinian tersebut telah berhasil merebut perhatian masyarakat kita sehingga makanan asli khas daerah tersebut dilupakan. Kalau dulu,
“Mah kalau ke bandung bawain cilok sama serabi ya pas pulang”. Namun sekarang,
“Mah Bandung Makuta ya mah, jangan lupa”.
Bakpia, cilok, serabi, lumpia, bika ambon, kue lumpur, klepon, onde-onde, kerak telor, lupis dan jajanan jajanan asli Indonesia lainnya seketika di lupakan karena adanya cake kekinian tersebut.
Para artis yang menggeluti bisnis tersebut tidak bersalah, kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya tidak pula melupakan makanan asli daerah Indonesia yang bahkan sangat terkenal di luar negeri. Memang makanan khas daerah kita tidak se-modern cake-cake tersebut, namun sebenarnya dalam segi rasa yang tradisional tidak dapat dikalahkan oleh internasional sekalipun.
So, jangan lupakan jajanan khas daerah kita ya!
0 Comments