Kegiatan job preparation dilaksanakan pada Sabtu, 18 September 2021 pukul 9.00 – 11.30 WIB melalui zoom meeting. Kegiatan ini mengangkat tema yaitu “How to Branding Yourself and Planning Career during the Pandemic”. Terdapat dua narasumber yaitu Bapak Irvandias Sanjaya yang merupakan career development dan social impact enthusiast dan Bapak Habil Luthfi yang merupakan Senior Talent Acquisition Partner dan Employer Branding di PT Indosat Ooredoo. 

Kegiatan ini membahas mengenai hal yang perlu dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja seperti personal branding, cv, dan interview kerja. Materi pertama membahas mengenai personal branding yang dibawakan oleh Pak Irvandias Sanjaya. Isu branding akan terus berkembang sehingga dalam membangun personal branding diperlukan sebuah strategi dan aksi nyata. Ada tiga hal dasar yang perlu disadari untuk mendekatkan diri pada personal branding. Pertama yaitu clear, kita harus tahu fokus kita dibidang apa. Kita tidak perlu mengikuti tren tapi kita harus tetap fokus pada bidang tersebut hingga kita memiliki output. Yang kedua consistent, kita harus konsisten karena apa yang kita perbuat akan berkembang hingga kita berhasil. Yang ketiga adalah recognizable, bisa dilihat oleh orang lain. Kita tidak memerlukan budget supaya dikenal orang, tetapi kita bisa mulai dari sosial media bila kita memiliki suatu fokus dan konsisten terhadapnya. Cara paling mudah untuk kita mengetahui branding dalam diri kita sendiri yaitu memikirkan tiga hal yang menjadi kekuatan/kelebihan kita. Apa yang kita punya bisa kita dalami dan kembangkan supaya itu menjadi expert bagi kita.

Personal Branding adalah cara atau proses kita untuk ‘menjual’ diri dan karir kita melalui sebuah gambaran yang kita bangun untuk masyarakat. Menjual diri memiliki arti bahwa kita memiliki karir kemudian dicoba untuk di-upskill supaya bisa mendapatkan values dari publik dan dilihat oleh publik. Ada sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis personal branding. Metode ini adalah metode Jepang yang dinamakan Ikigai. Dasar dari metode ini adalah kita harus mengetahui apa yang kita suka, skill kita apa dan apa yang bisa men-drive kita sendiri. Dasar-dasar tersebut harus berimbang. Jika kita punya passion dan skill tetapi tidak tahu economic engine-nya maka kita akan idealis. Jika kita memiliki skill dan kita tahu pekerjaan yang bagus tetapi tidak memiliki passion maka kita akan stress. Jika kita tahu pekerjaan itu dan memiliki passion tapi tidak memiliki skill maka kita akan lambat akan promosi. Jadi usahakan ketika kita kerja, kita mengetahui passion, skill dan tempat keadaan tempat kita kerja Jadi, personal branding berkaitan dengan apa yang kita katakan, apa yang kita pikirkan, apa yang kita lakukan, apa yang kita post, apa yang kita bagikan, apa yang kita interaksikan dan apa yang mendorong kita.

Materi kedua yaitu mengenai CV dan Interview kerja yang dibawakan oleh Bapak Habil Luthfi. Dalam dunia kerja, kita harus tahu terlebih dahulu untuk menerima proses seleksi (recruitment) yang diberikan oleh suatu perusahaan. Setiap perusahaan akan memiliki step yang berbeda-beda, tetapi secara general antara lain, application, phone screening, user interview, assessment, offering and agreement. Hal yang perlu diperhatikan sebelum apply sebuah pekerjaan yaitu cv yang komprehensif, master your knowledge, percaya diri, perlunya membangun relasi dan tidak membatasi pertemanan, nomor hp selalu aktif. Sebuah CV perlu mengandung beberapa konten seperti, personal data, pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, pengalaman komite, publikasi dan skill. Selain Cv, kita perlu untuk mempersiapkan interview. Ada beberapa poin tentang tips paling efektif ketika menjalani interview. Yang pertama adalah ontime, ini berbeda dengan intime. Misalnya, interview jam 10 tetapi kita sudah siap di room jam 9, ini yang membuat user atau recruiter tidak nyaman. Ontime disini artinya sudah ready sekitar 15 menit sebelum interview. Yang kedua, komunikasi secara terstruktur supaya orang mengerti konteks yang kita bicarakan. Bila kita belum dapat berbicara terstruktur disarankan untuk berlatih. Yang ketiga, jujur dimana ketika kita diinterview usahakan untuk menjawab pertanyaan secara konsisten. Yang keempat, energetic. Jangan sampai kita loyo ketika interview atau menjawab dengan tidak menggairahkan sehingga tidak menarik recruiter. Yang terakhir adalah self confidence. Bila kita sudah jujur, menjelaskan apa-adanya tentunya akan membuat kita menjadi percaya diri. Beberapa pertanyaan yang diajukan selama interview. Pada wawancara HR lebih mengajukan pertanyaan seputar personal life, pengetahuan kita tentang perusahaan yang dilamar, kelebihan dan kekurangan kita (ketika ingin menyampaikan ini usahakan mengatakan dengan kata-kata yang kreatif), motivasi kita untuk bekerja, rencana kita kedepan dan gaji yang diinginkan.pada wawancara dengan User akan mengajukan pertanyaan: mengenai jobdesc (lebih baik baca terlebih dahulu supaya paham dan bisa menjelaskan dengan bahasa sendiri), stakeholder management (bagaimana menghadapi masalah-masalah bila dihadapi dengan beberapa orang), manajemen risiko,  dan working style.Pada era pandemi, kita tidak perlu datang ke tempat interview melainkan melalui platform seperti zoom, gmeet, ms teams. Dengan demikian, kita harus menyiapkan lebih baik dan berusaha untuk ontime. Bila menggunakan online platform, kita harus menentukan situasi yang kondusif (jaringan dalam kondisi baik dan stabil) supaya kesempatan kita berkurang. 

Kesimpulannya, kita harus membuat CV yang simple, membuat portofolio tentang apa yang kita kerjakan, negosiasi dengan attitude, menjadi diri sendiri/apa adanya, confident dan profesional. Mulailah dulu apapun jangan menunggu hingga perfect dulu, gunakan apapun yang ada terlebih dahulu. Jika kita sudah melakukan ini maka kita sudah bisa menjadi orang yang lebih baik.

 


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.