Masyarakat Indonesia tentu mengenal buah tropis yang satu ini, atau pernah melihat iklan ekstrak kulitnya yang sempat fenomenal di Indonesia karena backsound iklannya yang easy-listening. Bentuknya bulat, kulitnya berwarna merah, dengan daging buah berwarna putih halus yang rasanya manis-kecut segar. Dijuluki sebagai ratu buah (Queen of Fruits), ternyata buah ini juga banyak manfaatnya untuk kesehatan selain rasanya yang segar serta bentuk dan warna buahnya yang cantik.
Manggis (Garnicica mangostana L.) merupakan salah satu buah yang umumnya digemari oleh masyarakat Indonesia. Tanaman manggis pada mulanya berasal dari hutan tropis teduh di kawasan Asia Tenggara. Pohon manggis dapat tumbuh di dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah (Prihatman, 2002).
Pada mulanya buah manggis digunakan sebagai pangan pencegah sariawan, wasir dan luka. Kulit buahnya dimanfaatkan sebagai pewarna makanan juga tekstil, getah kuningnya sebagai bahan baku cat dan insektisida, dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon buah manggis juga umum dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan (Prihatman, 2002).
Dewasa ini masyarakat mulai menyadari tingginya khasiat kulit manggis selain dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami, kulit manggis kaya dengan zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, terutama zat aktif xanton dan antosianin yang berperan sebagai antioksidan. Xanton merupakan substansi kimia alami yang tergolong senyawa polifenol.
Menurut Mardiana (2011), setidaknya ada 40 jenis xanton yang terdapat di dalam kulit manggis, diantaranya mangostin, mangostenol, alpha mangostin, gamma mangostin, dan masih banyak lagi. Xanton dalam kulit manggis ternyata memiliki aktivitas farmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin, pengobatan penyakit jantung, antibakteri, dan juga antijamur.
Oleh sebab itu, saat ini banyak ditemukan produk kesehatan yang memanfaatkan keunggulan dari ekstrak kulit manggis, baik dalam bentuk kapsul, tablet atau minuman saripatinya kulitnya.
Ekstrak pigmen pada kulit manggis juga memiliki potensi yang bagus untuk dimanfaatkan sebagai zat warna alami atau dalam pembuatan berbagai pangan fungsional.
Referensi
Iswari, K., Afdi, E., dan Harnel. 2005. Pengkajian Profil Usaha tani dan Pemasaran Buah Manggis di Sumbar. Sumatera Barat : Laporan Hasil Penelitian BTPP.
Mardiana, L. 2011. Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis. Jakarta : Penebar Swadaya
Prihatman, K. 2000. Manggis (Garciana mongostana L.). Jakarta : Kantor Deputi Mengristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Misael Chandra, Dep. PA KMTPHP.
#KMTPHPmenulis #Komoditas
0 Comments